Search.PencarianMenu Add text send email to rh3252705.adda@blogger.com or Click this (Text porn Will delete) | Tambah teks kirim email ke rh3252705.adda@blogger.com atau Klik ini (Teks porno akan dihapus) Total post.pos : 13631+
Beranda » Tanpa Label » Hi , sudah lihat Berita/Artikel terbaru dari monotaro.id? Yuk cek di sini!
Hi , sudah lihat Berita/Artikel terbaru dari monotaro.id? Yuk cek di sini!
Dalam proses pengerjaan logam, kayu, atau batu, tahapan pengamplasan sangat penting untuk menghasilkan permukaan yang halus. Untuk itu, diperlukan bahan abrasif yang sesuai dengan objek yang sedang dikerjakan. Bahan abrasif ini terdiri dari beberapa jenis, seperti zirkonia dan silikon karbida, yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis abrasif utama dan perbedaannya yang penting untuk diketahui.
Apa Itu Bahan Abrasif
Bahan abrasif, atau material pengasah, adalah partikel keras atau serbuk yang digunakan untuk menghaluskan atau memoles permukaan benda. Contoh bahan abrasif yang sering ditemui di rumah adalah batu asah dan lembaran amplas. Ada bahan abrasif yang digunakan secara manual dan ada juga yang dipasang pada mesin untuk pengamplasan otomatis. Beberapa jenis bahan abrasif yang umum termasuk berlian dan zirkonia.
Bahan abrasif diklasifikasikan tidak hanya berdasarkan jenis material yang digunakan, tetapi juga berdasarkan tingkat kekerasan ikatan dan ukuran butirannya. Jika faktor-faktor ini diabaikan, dapat terjadi kerusakan pada benda yang sedang diproses atau bahan abrasif bisa cepat aus. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih bahan abrasif yang tepat sesuai dengan objek yang akan dikerjakan.
Jenis dan Penggunaan Material Abrasif
Berlian
Berlian, selain dikenal sebagai batu permata, juga merupakan material paling keras. Karena sifatnya yang sangat kuat, berlian sangat efektif sebagai abrasif, namun karena harganya yang mahal, penggunaannya terbatas pada aplikasi tertentu. Selain itu, berlian cepat aus jika digunakan pada besi atau baja, sehingga jarang digunakan untuk material tersebut.
Cubic Boron Nitride (CBN)
Terbuat dari campuran nitrogen dan boron, CBN memiliki kekerasan yang hampir setara dengan berlian. CBN lebih tahan panas dibanding berlian, sehingga sangat cocok untuk memotong dan mengamplas besi serta baja dengan kecepatan tinggi. Namun, seperti berlian, CBN juga mahal sehingga tidak banyak digunakan dalam jumlah besar.
Silikon Karbida
Terbuat dari karbon dan silikon, silikon karbida adalah bahan abrasif yang sangat keras meskipun tidak sekuat berlian atau CBN. Bahan ini lebih ekonomis dan tersedia dalam dua jenis:
Silikon Karbida Hitam: Digunakan untuk logam non-besi seperti aluminium dan tembaga.
Silikon Karbida Hijau: Cocok untuk bahan non-logam seperti batu dan kaca.
Aluminium Oksida (Corundum)
Aluminium oksida adalah bahan abrasif yang telah lama dikenal dan terbentuk secara alami. Terdapat beberapa jenis aluminium oksida yang digunakan dalam pengamplasan:
Aluminium Oksida Cokelat (Alundum): Terbuat dari bauksit yang dilebur, didinginkan, dan dihancurkan menjadi butiran, digunakan untuk pengamplasan ringan pada baja biasa.
Aluminium Oksida Putih: Dibuat dari aluminium oksida bubuk yang dilebur dan digunakan untuk pengamplasan ringan pada baja tahan karat.
Zirkonia
Zirkonia lebih keras daripada aluminium oksida dan digunakan untuk pengamplasan berat pada baja biasa dan baja tahan karat. Bahan ini memiliki ketajaman yang tinggi dan memberikan hasil pengamplasan yang agresif.
Tingkat Kekerasan Pengikat Abrasif
Selain bahan abrasif, kekerasan pengikat abrasif juga penting dalam memilih abrasif yang tepat. Kekerasan ini diukur dengan huruf alfabet dari A (paling lunak) hingga Z (paling keras).
Meski abrasif yang keras sering dianggap lebih efektif, yang utama adalah menyesuaikan abrasif dengan kekerasan material yang diproses. Abrasif yang lebih keras digunakan untuk material yang lebih lunak, sedangkan abrasif yang lebih lunak cocok untuk material yang lebih keras. Jika abrasif terlalu keras, akan cepat rusak atau tersumbat. Sebaliknya, jika terlalu lunak, bisa menyebabkan getaran berlebihan dan kerusakan pada abrasif.
Ringkasan
Meskipun disebut sebagai bahan abrasif, jenis dan tingkat kekerasannya berbeda-beda, serta penggunaannya juga bervariasi. Penggunaan bahan abrasif yang tidak sesuai dengan objek yang sedang dikerjakan dapat menyebabkan bahan abrasif cepat habis dan merusak objek tersebut, sehingga perlu berhati-hati. Sebisa mungkin, pilihlah bahan abrasif yang sesuai dengan objek yang ingin digerinda atau dihaluskan.
0 Komentar untuk "Hi , sudah lihat Berita/Artikel terbaru dari monotaro.id? Yuk cek di sini!"