Kabel jumper aki adalah salah satu peralatan darurat yang wajib ada di dalam mobil. Jika aki mobil kehabisan daya (aki soak), kabel jumper aki memungkinkan mobil mendapatkan suplai listrik dari kendaraan lain agar mesin dapat dihidupkan kembali.
Namun, tidak semua kabel jumper aki cocok untuk semua jenis kendaraan. Oleh karena itu, penting untuk memilih kabel jumper aki yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda. Artikel ini akan menjelaskan jenis-jenis kabel jumper aki, cara memilihnya, serta faktor yang harus diperhatikan.
Apa Itu Kabel Jumper Aki?
Kabel jumper aki adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan aki mobil yang soak dengan aki mobil lain yang masih berfungsi agar dapat mentransfer daya listrik dan membantu menyalakan mesin kendaraan yang mogok.
Kabel jumper aki terdiri dari dua jenis kabel, yaitu kabel merah dan kabel hitam. Kabel merah (+) digunakan untuk menghubungkan kutub positif aki, sedangkan kabel hitam (-) digunakan untuk kutub negatif aki. Ujung kabel jumper aki menggunakan klip buaya yang dijepitkan ke terminal aki mobil yang membutuhkan daya tambahan.
Bahan kabel jumper aki umumnya menggunakan CCA (Copper-Clad Aluminum), yaitu kabel dengan inti aluminium yang dilapisi tembaga. Keunggulannya adalah bobot yang lebih ringan dan harga lebih ekonomis dibanding kabel tembaga murni.
Cara Memilih Kabel Jumper Aki yang Tepat
Saat memilih kabel jumper aki, beberapa faktor utama yang harus diperhatikan adalah kapasitas arus listrik (ampere), panjang kabel, jenis klip buaya, dan kualitas bahan kabel.
1. Pilih Kabel Jumper Aki Sesuai dengan Kapasitas Arus Listrik (Ampere)
Setiap kendaraan membutuhkan daya listrik tertentu agar dapat dihidupkan kembali. Jika kabel jumper aki yang digunakan tidak mampu menghantarkan arus yang cukup, mesin tidak akan menyala.
Berikut adalah kapasitas arus listrik (ampere) yang diperlukan berdasarkan jenis kendaraan:
50A atau kurang: Cocok untuk mobil kecil (kei car) dan motor hingga 400cc.
80A: Cocok untuk mobil penumpang hingga 2000cc dan motor.
100A: Cocok untuk mobil penumpang, mobil diesel, dan truk 2 ton.
120A atau lebih: Digunakan untuk truk besar, trailer, dan kendaraan berat lainnya.
Jika sebuah mobil yang akinya habis membutuhkan arus listrik tertentu, maka kabel jumper (booster cable) dapat digunakan asalkan kapasitas arus maksimalnya lebih besar dari kebutuhan mobil tersebut. Namun, jika kapasitas arus kabel jumper lebih kecil dari yang dibutuhkan, maka kabel tersebut tidak dapat digunakan.
Sebagai contoh, untuk membantu menyalakan aki mobil penumpang biasa, kabel jumper dengan kapasitas 120A masih aman digunakan. Namun, kabel jumper dengan kapasitas 50A atau lebih rendah tidak dapat digunakan.
Jika menggunakan kabel jumper dengan kapasitas arus yang terlalu kecil, risiko terburuknya adalah dapat menyebabkan korsleting atau bahkan kebakaran, yang berpotensi menimbulkan kerusakan lebih lanjut. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menggunakan kabel jumper dengan kapasitas arus yang sesuai agar terhindar dari bahaya.
2. Pilih Panjang Kabel yang Sesuai
Kabel jumper aki umumnya tersedia dalam panjang 3 meter hingga 5 meter.
3 meter: Cocok jika kendaraan donor (pemberi daya) dapat diparkir dekat dengan kendaraan yang mogok.
5 meter atau lebih: Direkomendasikan jika terdapat keterbatasan ruang atau sulit mendekatkan kedua kendaraan.
Namun, jika terdapat keterbatasan ruang sehingga mobil yang mogok dan mobil penolong harus berada dalam posisi yang agak berjauhan, kabel jumper dengan panjang 3 meter mungkin tidak cukup. Oleh karena itu, sebaiknya pilih kabel jumper dengan panjang minimal 5 meter atau setidaknya lebih panjang dari ukuran keseluruhan mobil agar lebih fleksibel dan dapat digunakan dalam situasi darurat.
3. Pilih Jenis Klip Buaya yang Aman
Bagian ujung kabel jumper aki menggunakan klip buaya yang berfungsi menjepit terminal aki. Klip ini tersedia dalam dua jenis utama:
Klip Terbuka: Ujung klip memiliki bagian logam yang terbuka, lebih murah tetapi berisiko korsleting jika menyentuh bagian logam kendaraan lain.
Klip Full Cover (Tertutup): Klip dilengkapi dengan pelindung plastik untuk mencegah kontak langsung dengan logam lain, lebih aman dan mengurangi risiko korsleting.
Pilih klip full cover (tertutup) untuk menghindari risiko hubungan arus pendek jika klip secara tidak sengaja menyentuh bagian logam kendaraan.
4. Perhatikan Kualitas Kabel Jumper Aki
Karena kabel jumper aki jarang digunakan dan biasanya disimpan dalam mobil selama bertahun-tahun, pilihlah produk dengan bahan berkualitas tinggi agar tetap awet dalam jangka panjang.
Gunakan kabel dengan isolasi tebal untuk mencegah kabel cepat rusak atau getas akibat perubahan suhu.
Hindari memilih kabel dengan harga terlalu murah, karena bahan yang berkualitas rendah bisa cepat mengalami degradasi atau bahkan tidak dapat digunakan saat dibutuhkan.
Kesimpulan
Kabel jumper sangat berguna saat terjadi masalah pada aki kendaraan. Pastikan untuk memilih kabel dengan kapasitas arus dan panjang yang sesuai dengan jenis mobil yang digunakan. Selain itu, setelah membeli, periksa secara berkala untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau penurunan kualitas, sehingga kabel selalu siap digunakan dalam situasi darurat.
0 Komentar untuk "Hi , sudah lihat Berita/Artikel terbaru dari monotaro.id? Yuk cek di sini!"