Sabuk digunakan pada sistem transmisi berputar untuk mentransmisikan daya. Sabuk ini banyak digunakan pada mobil dan mesin industri karena memiliki keunggulan seperti operasi yang senyap, bobot yang ringan, dan biaya yang rendah. Salah satu jenis sabuk yang sering digunakan adalah V-Belt, yang juga dimanfaatkan dalam berbagai produk industri. Berikut adalah penjelasan tentang keunggulan setiap jenis V-Belt dan cara mengukur panjangnya
Apa itu V-Belt?
V-Belt adalah jenis sabuk dengan penampang berbentuk huruf "V" yang paling banyak digunakan sebagai alat transmisi daya. V-Belt digunakan secara luas pada mobil, skuter, mesin pertanian, mesin cuci, serta berbagai mesin industri, mulai dari beban ringan hingga beban berat. Keunggulan utama V-Belt adalah operasi yang senyap, bobot yang ringan, dan biaya yang ekonomis, menjadikannya pilihan populer dalam berbagai industri.
V-Belt memiliki struktur di mana sisi luar sabuk lebih lebar dan sisi dalamnya lebih sempit, membentuk pola berbentuk V seperti trapesium terbalik. Dibandingkan dengan sabuk datar biasa, V-Belt memiliki gaya gesek yang lebih tinggi, tingkat selip yang lebih rendah, serta kemampuan transmisi daya yang lebih besar. V-Belt juga sangat fleksibel untuk digunakan pada mesin industri dan dapat diaplikasikan secara bersamaan pada poros yang saling tegak lurus. Semakin tipis sabuk, semakin mudah pula untuk ditekuk.
Material V-Belt pada awalnya menggunakan kain, tetapi material utama saat ini adalah karet atau nilon. V-Belt berbahan karet memiliki keunggulan dalam mengurangi kebisingan, namun kurang cocok digunakan pada suhu tinggi. Oleh karena itu, pemilihan material harus disesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya.
Jenis-Jenis V-Belt dan Cara Membaca Nomor Serinya
V-Belt terdiri dari dua tipe, yaitu standar dan merah, dengan enam jenis bentuk yang meliputi K, M, A, B, C, dan D. Selain itu, terdapat juga V-Belt tipe narrow (sempit) yang terdiri dari tiga jenis, yaitu 3V, 5V, dan 8V. Masing-masing jenis V-Belt ini tersedia dalam dua tipe utama: Mitsuboshi Maxstar Wedge Belt dan Bando Power Ace. Ukuran lebar atas dan tinggi sabuk pada setiap jenis V-Belt telah ditentukan dan memiliki standar yang sama di antara kedua produsen tersebut.
Cara Mengukur Panjang V-Belt
Misalnya, pada V-Belt dengan kode A40, angka A menunjukkan jenis sabuk, sedangkan 40 menunjukkan nomor referensi yang mewakili panjang pitch efektif sabuk, yang diukur dalam satuan inci. Panjang 40 inci setara dengan 101,6 cm.
Jenis-Jenis V-Belt (Standar dan Merah)
Jenis
Produsen
Lebar Atas (mm)
Tinggi Sabuk (mm)
K
Mitsuboshi
7,5
6,0
Bando
8,0
6,0
M
Mitsuboshi
10,0
5,5
Bando
10,0
5,5
A
Mitsuboshi
12,5
9,0
Bando
12,7
8,0
B
Mitsuboshi
16,5
11,0
Bando
16,7
10,3
C
Mitsuboshi
22,0
14,0
Bando
22,2
13,5
D
Mitsuboshi
31,7
19,5
Bando
31,7
19,0
Jenis V-Belt Narrow (Sempit)
Jenis
Produsen
Lebar Atas (mm)
Tinggi Sabuk (mm)
3V
Mitsuboshi
9,5
8,0
Bando
9,5
8,0
5V
Mitsuboshi
16,0
13,5
Bando
16,5
13,5
Perbedaan antara Standar dan Merah
V-Belt tipe Standar dan Merah memiliki karakteristik yang berbeda.
VV-Belt tipe Standar dan Merah memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal harga, performa, dan daya tahan. V-Belt tipe Standar lebih terjangkau dan memiliki kemampuan transmisi daya serta ketahanan terhadap minyak dan panas yang bersifat umum. Umur pemakaiannya juga rata-rata, menjadikannya pilihan yang baik untuk aplikasi standar yang tidak memerlukan beban berat. V-Belt ini mudah ditangani dan digunakan, sehingga banyak digunakan dalam berbagai industri sebagai pilihan dasar.
Sementara itu, V-Belt tipe Merah memiliki harga yang lebih mahal, tetapi unggul dalam kemampuan transmisi daya yang lebih besar, ketahanan terhadap minyak dan panas yang lebih baik, serta umur pemakaian yang lebih panjang. Tipe Merah menggunakan material karet sintetis yang dipadukan dengan poliester cord, yang meningkatkan daya sekitar 60% dibandingkan dengan tipe Standar.
Selain itu, V-Belt Merah dilengkapi dengan fungsi anti-statis dan telah memenuhi standar resistansi listrik RMA Amerika Serikat. Tipe ini juga tersedia dalam versi hemat energi yang dapat mengurangi konsumsi daya sekitar 2-6% dibandingkan dengan V-Belt biasa, meskipun tetap bisa dipasang pada puli standar, menjadikannya pilihan yang ekonomis meskipun lebih berperforma tinggi.
Nomor seri pada V-Belt tipe Merah sama seperti tipe Standar, yaitu menunjukkan panjang pitch efektif sabuk dalam satuan inci. Rentang panjangnya adalah:
M: 17–55 inci
A: 20–145 inci
B: 22–165 inci
C: 51–195 inci
Tabel Perbandingan V-Belt Standar dan Merah
Tabel berikut membandingkan dua jenis V-Belt berdasarkan beberapa faktor seperti material, harga, transmisi daya, ketahanan minyak, ketahanan panas, dan umur pemakaian.
Tipe
Material
Harga
Transmisi Daya
Ketahanan Minyak
Ketahanan Panas
Umur Pemakaian
Standar
Karet Alami
Murah
○
○
○
○
Merah
Karet Sintetis
Mahal
◎
◎
◎
◎
Cara Mengukur Panjang V-Belt
Cara mengukur panjang V-Belt adalah dengan melakukan pengukuran di titik tengah keliling bagian dalam sabuk. Rumus untuk menentukan panjangnya adalah sebagai berikut:
Untuk V-Belt: Panjang efektif sabuk = (Jarak antar poros × 2) + π × Diameter pitch katrol alur V.
Untuk Maxstar Wedge Belt: Panjang efektif sabuk = (Jarak antar poros × 2) + π × Diameter efektif katrol alur V.
Namun, khusus untuk bentuk M, pengukuran dilakukan pada keliling luar sabuk. Perlu diketahui bahwa panjang sabuk bersifat standar dan berlaku sama untuk semua produsen.
Memilih V-Belt yang Tepat
V-Belt memiliki banyak jenis, jadi pastikan untuk memilih performa yang sesuai dengan tempat pemasangan. Jika Anda memprioritaskan harga, pilih tipe standar. Namun, jika Anda membutuhkan komponen mesin dengan performa lebih tinggi, pilih tipe Red. Selain itu, tersedia juga opsi V-Belt dengan desain lebih ramping.
0 Komentar untuk "Hi , sudah lihat Berita/Artikel terbaru dari monotaro.id? Yuk cek di sini!"