Batu asah persegi, yang sering digunakan untuk merawat alat-alat seperti pisau, adalah alat yang sangat populer di berbagai tempat, mulai dari industri hingga rumah tangga. Batu asah ini memiliki bentuk balok persegi panjang dan telah lama dikenal sebagai "batu asah." Artikel ini akan membahas struktur, kegunaan, serta cara penggunaannya.
Apa Itu Batu Asah Persegi?
Batu asah persegi, yang juga dikenal sebagai batu asah sudut, adalah alat yang sangat populer dan banyak digunakan. Batu asah ini dapat dibuat secara manual dari bahan pengasah yang dicetak dan dibakar, atau menggunakan bahan alami. Berdasarkan penggunaannya, ada tiga jenis batu asah: batu asah kasar untuk mengasah pisau yang tumpul, batu asah sedang untuk pisau stainless steel dan pisau lainnya, serta batu asah halus untuk memberikan ketajaman akhir yang tahan lama pada pisau. Pilihlah batu asah yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Struktur Batu Asah Persegi
Batu asah persegi terdiri dari tiga bagian utama: "partikel pengasah," "bahan dasar," dan "gelembung udara." Pada batu asah alami, partikel pengasah terbentuk dari fosil mikroorganisme, dengan tanah liat yang memadat sebagai bahan dasarnya. Sementara itu, batu asah buatan dibuat melalui rekayasa ilmiah, di mana partikel pengasah terbuat dari bahan buatan yang diikat dengan resin atau keramik.
Saat digunakan untuk mengasah pisau, partikel pengasah dalam bahan dasar akan mengikis pisau, sementara bahan dasar itu sendiri juga ikut terkikis. Dengan terus mengasah, baik partikel yang tertinggal dalam bahan dasar maupun yang terlepas akan tetap efektif mengasah pisau. Saat ini, karena banyak tambang batu asah alami yang sudah tutup, batu asah alami menjadi langka, sehingga batu asah buatan lebih sering digunakan dan lebih mudah ditemukan.
Penggunaan Batu Asah Persegi
Batu asah dapat dibagi menjadi tiga jenis utama: batu asah kasar, batu asah sedang, dan batu asah halus. Pembagian ini didasarkan pada ukuran butir pengasah dalam batu asah. Semakin kecil angka yang tertera, semakin kasar batu asahnya, dan semakin besar angkanya, semakin halus batu asahnya. Sistem ini menggunakan angka yang dimulai dengan simbol "#", di mana angka kecil menunjukkan batu yang lebih kasar, dan angka besar menunjukkan batu yang lebih halus.
Batu Asah Kasar (#80~#400)
Digunakan untuk memperbaiki pisau yang ujungnya tumpul atau rusak. Batu ini tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari dalam mengasah pisau.
Batu Asah Sedang (#700~#1000)
Digunakan saat pisau mulai kehilangan ketajamannya. Batu asah sedang ini cukup untuk penggunaan sehari-hari. Setelah menggunakan batu asah kasar, batu asah sedang digunakan untuk menghilangkan goresan dan menyelesaikan proses pengasahan.
Batu Asah Halus (#3000~8000)
Digunakan untuk menghasilkan ujung pisau yang lebih tajam dan halus, biasanya digunakan untuk memberikan ketajaman akhir yang tahan lama pada pisau.
Cara Menggunakan Batu Asah Persegi
Pertama, rendam batu asah buatan dalam air hingga terendam sepenuhnya. Isi wadah dengan air dan rendam batu asah selama 10 hingga 20 menit. Awalnya, akan muncul gelembung udara, tetapi ini akan berhenti setelah beberapa saat. Setelah gelembung berhenti, itu menandakan bahwa batu asah telah cukup terendam dan siap digunakan.
Hal yang paling penting saat mengasah pisau adalah menjaga sudut antara bilah pisau dan batu asah tetap konsisten. Tempatkan batu asah sedikit lebih rendah dari siku, dekat area perut, dan letakkan di atas kain basah atau tempat khusus untuk mengasah. Pegang pisau dengan tangan yang dominan pada pegangan, dan gunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk menstabilkan bagian punggung pisau dan ujung pisau.
Setelah pisau dipegang, letakkan ujung pisau di atas batu asah dengan posisi pisau menghadap ke arah Anda. Dengan tangan yang tidak dominan, tekan ringan dengan jari telunjuk dan jari tengah pada bagian pisau yang akan diasah, dan gerakkan pisau dengan sudut sekitar 45 derajat ke depan dan belakang dengan tekanan ringan. Selama pengasahan, air yang keluar akan berubah menjadi hitam. Jangan membuang air ini karena bisa membantu proses pengasahan lebih lanjut.
Selama pengasahan, akan terbentuk "burr" (ujung yang melengkung), yang bisa dirasakan dengan tangan. Setelah burr terbentuk sepanjang seluruh bilah pisau, balikkan pisau dan asah sisi sebaliknya 1 hingga 2 kali untuk menghilangkan burr tersebut. Setelah itu, pengasahan selesai. Cobalah untuk memotong kertas koran dengan pisau untuk memastikan ketajamannya. Jika pisau dapat memotong dengan lancar tanpa tersangkut, berarti pengasahan sudah selesai.
Perawatan Batu Asah
Setelah digunakan, batu asah akan terkikis akibat pengasahan pisau, yang menyebabkan permukaannya menjadi cekung. Jika batu asah yang cekung digunakan, pisau tidak akan terasah dengan baik. Oleh karena itu, setelah digunakan, pastikan untuk meratakan batu asah dengan batu penghalus permukaan (batu penghalus). Bagian yang cekung biasanya akan berwarna hitam. Setelah bagian hitam hilang, berarti batu asah sudah rata.
Simpan batu asah di tempat yang sejuk dan kering setelah memastikan batu asah tidak lagi basah. Dengan menggunakan batu asah yang sesuai dengan kebutuhan, Anda dapat menjaga pisau atau alat pemotong lainnya agar tetap tajam dan awet. Jangan lupa untuk merawat batu asah agar tetap dalam kondisi baik.
0 Komentar untuk "Hi , sudah lihat Berita/Artikel terbaru dari monotaro.id? Yuk cek di sini!"